Thursday, August 29, 2019

Sekian dulu

0

Maaf, aku sedang tak ingin melakukan apa-apa!
Tak ingin bicara apa-apa!
Urusi saja kesibukan kita masing-masing!
Nanti kapan-kapan kita sambung lagi percakapan ini.
Toh, apagunanya bertemu kalau kita hanya diam saja. 
Musim kemarau ini banyak debu, aku takut jika lama melihatmu debu-debu perasaan akan beterbangan lagi. Percuma memakai masker. Memang kau tak bisa melihat gerik bibirku yang ingin sekali bicara. Jangankan bicara, mataku yang tertunduk ke bawah saja masih bisa melihat wajahmu. Bagaimana jika kita saling tatap? Perasaanku pasti akan kacau. 
Lagi pula kita sudah sepakat untuk tidak membicarakan hal yang sudah lewat. Tapi kali ini kau memang benar-benar marah. Jadi, aku tak ingin dekat denganmu. Kalau api di lawan dengan api, bukannya akan menjadi bara.
Tidak. Aku tidak akan mengulangi apa yang yang sudah kau maklumi, tapi aku akan memberi tahu apa yang tidak kau ketahui; "Masalah pergi bukan karena jarak yang kadarnya jauh, bukan karna  perkiraan waktu yang lama, tapi pada cemburu yang tak sempat ia peluk sebelum pergi."
Sekarang keharusanku adalah; belajar menerima kesalahan dan menerima kenyataan apa yang sedang ku hadapi sekarang. Mau tidak mau, aku adalah aku, wanita biasa yang tak bisa memperkirakan kapan dan dimana pertemuan bisa berakhir.




0 komentar:

Post a Comment