Kabar

Hay kamu!

Sudah lama tak saling sapa. Apa kabar?

Akhir - akhir ini aku sibuk dengan pekerjaanku, aku sibuk dengan semua sandiwara dunia ini, aku sibuk melarikan diri dari waktu demi waktu yang mengerjarku.

Tapi tenanglah, biarpun begitu aku hanya ingin tetap dengan kesibukan itu, biarlah waktu demi waktu mengejar, membunuh jenuh yang tak pernah ada habisnya mengikuti.

Lalu kamu!
Apa kabar waktu yang menyita obrolan-obrolan manismu denganku? Masihkah saat ini kau berfikir kalau kita akan diam saja?
Terekam jelas ingatanku, masa-masa kita yang lalu.
Marah, tawa, emosi, sedih, semua pernah kita luapkan.
Dan ini bukan kali pertama kita bertatap, meski mata kita tak saling bertemu.
Aku yakin dimanapun tempat yang mengasingkan pertemuan kita, hanyalah cara agar nantinya rindu ini bisa kembali.

Bagiku, kamu adalah udara, memberi nafas baru dalam hari-hari.
Kamu juga matahari yang menerangi sisi demi sisi yang redup.

Jika malam mampu menggantikan sinar matahari, tidak dengan kamu.
Tak terganti untukku.
Kamu adalah semesta, yang bebas ku  lihat dimanapun, dan kapanpun, karna dengan begitu, aku mampu memilikimu untuk diriku sendiri, selamanya.