Saturday, April 1, 2023

Kita dan hiruk - pikuk kesibukan

0

Pagi pukul enam tiga puluh. Teh hangat, gumpalan embun, dan lantunan musik selow dari spotify. Masih terlalu dini untuk muram di balik dinginnya tetesan air sisa fajar. Seperti layaknya kabar yang sudah di nanti - nanti, aku merasa bahwa nada - nada ini tak cukup membuat hatiku getar.

Menunggumu sejak lama sudah jadi kebiasaan. perihal nyaman, itu jadi urusan belakangan, toh kamu juga sudah tahu harus bagaimana menanggapinya.

Lain dengan embun sebelumnya, embun pagi ini mengantarkan ungkapan yang tak sempat. Tentang waktu yang tak tepat, dan kamu yang tak bisa ku rangkul erat. 
Seberapa ingin aku membagi kisah yang bukan menjadi sebuah keharusan. Memaksaku untuk cukup tersenyum seadanya.

Disini, aku bukannya menuntut, bukan ingin maksamu, aku hanya ingin berpesan untuk kita yang terus berjalan ke depan.

Aku paham bahwa duniamu tak melulu tentang aku, pun demikian denganku yang tak selalu melihatmu setiap detik, juga memikirkanmu.
Kita sama - sama punya kesibukan dan urusan. Segala apa yang kamu tuju besok dan besoknya lagi, bahagiakanlah dirimu sendiri, sebelum kembali lelah dengan semua ketidakpastian. 

Kali ini dengarkan aku. Jika suatu saat nanti kita saling lupa karna urusan masing - masing, ingatlah kita pernah hangat saat pertama memulai cakap, kita pernah sedekat nadi untuk saling mendapatkan perasaan satu sama lain, dan memulai kasih sayang. 
Pada saat yang bersamaan, tak perduli dengan apa yang sudah kita jalani, kembalilah pada ingatan dimana kita bisa saling merindukan, menyayangi, bahkan mencintai satu sama lain.

Dan, jadilah kita jiwa yang mampu saling menguatkan entah bagaimana caranya, bukan saling melupakan. Karna melupakan adalah hal yang tak mungkin bisa terhapus dari ingatan.

Terimakasih sudah mendengarkan....














0 komentar:

Post a Comment