Monday, August 27, 2018

Perihal Kamu

0

Perihal kamu,

Bagai  melepas senja, kepergianmu pelan-pelan menyisakan rindu.
Bagai ditelan malam, bayangmu pun tak lagi meramu di sekitar mataku.
Aku hanya diam, melihatmu perlahan-lahan hilang.

Tak ada yang bisa ku ucap lagi selain mengingat bagaimana dulu kau bicara perihal rindu padaku.
Sudah lama aku menunggu waktu yang kau sebut pertemuan. 
Berharap peluk sebagai pelabuhan dan rangkulan adalah dekapan kata selamanya.
Tak ada yang menyadarkanku dari terang lampu hingga kegelapan yang sudah meniadakan ragamu disisiku.

Berkedipun aku tak mampu. Selain hanya bisa mencium aroma wewangianmu yang tertinggal di sela-sela udara malam ini. Tak bisa ku sentuh, selain berharap wangi itu tak akan cepat hilang walau akhirnya kembali menjadi angin esok harinya.

0 komentar:

Post a Comment